Plate Heat Exchanger (PHE) adalah peralatan yang digunakan untuk mentransfer panas dari satu fluida ke fluida lain melalui permukaan plat yang berdekatan. PHE menggunakan desain plat yang dapat dipisahkan dengan baik sehingga memungkinkan fluida mengalir melalui canal-canal yang terbentuk oleh plat-plat tersebut.
Prinsip kerja PHE adalah fluida masuk melalui saluran-saluran yang dibentuk oleh plat-plat dan memperoleh panas dari fluida lain melalui permukaan plat. Fluida yang memperoleh panas kemudian mengalir keluar dari PHE setelah mengalami perubahan suhu.
Keunggulan PHE sebagai peralatan heat exchanger meliputi efisiensi tinggi, biaya operasi yang lebih rendah, dan dapat menangani berbagai jenis fluida.
Sondex Plate Heat Exchanger adalah merek dari perusahaan Denmark, yang menyediakan alat pemanas pertukaran panas dengan teknologi plat. Alat ini memiliki beberapa keuntungan seperti efisiensi tinggi, desain yang fleksibel, dan mudah dibersihkan. Sondex juga menawarkan berbagai ukuran dan bentuk plat untuk memenuhi kebutuhan aplikasi khusus. Sondex Plate Heat Exchanger sangat populer digunakan dalam industri energi, pemrosesan makanan dan minuman, power and energy, petrochecmical dan masih banyak lagi.
Beberapa keunggulan Sondex Plate Heat Exchanger dibandingkan dengan brand lain meliputi:
HVAC industry , Marine/offshore industry, heat recoveries, Sugar industry, Biogas industry, Pulp and paper industry, Heavy industry, Mining industry, Petrochemical industry, Chemical industry
HVAC industry, Marine/offshore industry, Dairy/food/beverage industry, Sugar industry, Biogas industry, Refrigeration industry, Pulp and paper industry, Heavy industry, Mining industry, Petrochemical industry, Chemical industry, Condensation, Steam heating, Oil coolers, Gas heaters/coolers
Perhitungan Plate Heat Exchanger (PHE) meliputi beberapa tahapan, di antaranya adalah:
Penentuan jumlah plat: Jumlah plat ditentukan berdasarkan kebutuhan kapasitas heat transfer dan ukuran PHE.
Penentuan jenis plat: Plat dapat berbeda-beda berdasarkan material dan bentuknya, dan harus dipilih sesuai dengan kondisi operasi.
Menentukan laju aliran fluida: Laju aliran fluida harus ditentukan untuk menghitung koefisien heat transfer.
Menentukan suhu masuk dan keluar fluida: Suhu masuk dan keluar fluida harus ditentukan untuk menghitung heat transfer.
Menentukan kondisi operasi: Kondisi operasi seperti tekanan dan viskositas harus ditentukan untuk memperkirakan koefisien heat transfer.
Menentukan koefisien heat transfer: Koefisien heat transfer dapat ditentukan menggunakan rumus-rumus teori heat transfer.
Menentukan area heat transfer: Area heat transfer dapat ditentukan menggunakan koefisien heat transfer dan laju aliran fluida.
Menentukan desain PHE: Desain PHE dapat ditentukan berdasarkan jumlah plat, jenis plat, dan area heat transfer yang dibutuhkan.
Ini adalah tahap-tahap dasar perhitungan PHE. Perhitungan yang lebih detail dan akurat dapat dikerjakan oleh spesialis heat exchanger dengan mempertimbangkan kondisi operasi dan spesifikasi yang berbeda-beda.